RANAHSURATKABAR-Hujan yang mengguyur wilayah Bandung Timur dua hari lalu sempat membuat warga panik. Hujan kali ini berbeda dari biasanya. Pasalnya warga dikejutkan oleh bunyi bebatuan es yang keras menghantam tanah dan atap rumah warga dari langit. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan bahwasannya fenomena alam ini merupakan hal yang wajar terjadi di iklim tropis pada saat cuaca ekstrem.
“Hujan Es berawal dari awan cumulonimbus (Cb), awan yang pertumbuhannya vertikal akibat pemanasan yang sangat kuat dan bersifat lokal. Ketika terjadinya pemanasan yang sangat kuat dan intens, terjadilah penguapan yang tinggi. Saat penguapan tinggi terjadi proses kondensasi pada freezing level di bawah suhu 0 derajat C hingga -44 derajat C,” ujar Prakirawan BMKG kota Bandung, Neneng Sugianti (44) saat diwawancarai di kantornya, Jumat (27/2).
Setelah itu terjadi perubahan suhu, es yang berada di awan tersebut turun ke permukaan bumi dan mengalami gaya gesek yang membuat bongkahan besar es itu semakin lama semakin kecil. Selain itu faktor penyebabnya juga dikarenakan Indonesia berada di bawah garis khatulistiwa yang suhunya panas, sehingga es yang turun semakin lama semakin mengecil.
“Hujan es ini bersifat local dan areanya hanya berkisar 3-5 km. Hujan es akan terjadi sekitar 10-15 menit dan akan disusul oleh hujan lebat yang suhunya sangat dingin,” paparnya.
Neneng menambahkan bahwasannya hujan es sangat berpotensi terjadi pada musim peralihan (pancaroba) dan puncak musim hujan. Dari data yang diterima oleh BMKG, puncak musim hujan di kota Bandung terjadi pada bulan Maret. Peristiwa ini juga dapat dikategorikan dalam cuaca ekstrem. Biasanya pada musim ini, hujan es akan disertai oleh angin kencang dan hujan lebat pada suhu yang sangat dingin.
“Tanda-tanda akan terjadi hujan es biasanya sehari sebelumnya suhu akan terasa sangat panas, begitu juga pada pagi harinya. Namun, pada siang siang hari akan terlihat perubahan cuaca yang begitu signifikan. Langit berubah menjadi gelap dan disusul oleh angin yang kencang,” ujar Neneng kembali.
BMKG menghimbau masyarakat, apabila mengetahui tanda-tandanya agar segera mencari tempat berlindung seperti toko atau warung. Jangan berlindung di bawah pohon atau di bawah tiang listrik.
Kamis, 19 Mei 2016
BMKG: Hujan es adalah fenomena alam yang wajar
Related Posts:
41 Peserta Nasyid Rebutkan Piala Gubernur Jabar Salah satu peserta lomba nasyid dengan kategori grup sedang menampilkan kebolehannya dalam audisi nasyid wilayah Bandung Timur yang digelar Asosias… Read More
Rekreasi sambil belajar di Waida FarmRANAHSURATKABAR-Bagi sebagian masyarakat di desa Pamulihan, kabupaten Sumedang mungkin sudah tidak asing lagi mendengar Agrowisata Waida Farm. Bagaima… Read More
Pernyataan Sikap Mahasiswa Se-Bandung Raya terhadap Aksi FPI di ISBI RANAHSURATKABAR-Serangan Front Pembela Islam (FPI) pada 10 Mei lalu terhadap mahasiswa Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) yang menyelenggarakan Se… Read More
RSJ Siap Tampilkan yang Terbaik RANAHSURATKABAR-Riungan Suanten Jurnalistik (RSJ) siap tampilkan yang terbaik di malam puncak anniversary ke-18 Jurnalistik UIN Sunan Gunung Djati … Read More
Agroteknologi Undang Bupati Purwakarta Sebagai Pemateri RANAHSURATKABAR-Dalam rangka merayakan ulang tahunnya yang ke-9, Jurusan Agroteknologi undang Bupati Purwakarta, Deddy Mulyadi sebagai pemateri dalam… Read More
0 komentar:
Posting Komentar